Pemercik api ke ruang bakar

Siapa yang memercikkan api ke ruang bakar..............................................?
Jawabannya pasti Busi....
Bagaimana Busi bisa memercikkan bunga api ke ruang bakar.............................?
Jawabannya adalah ketika busi mendapatkan tegangan tinggi............................!
Timbul pertanyaan lagi, bagaimana tegangan tinggi akan terbangkit................................?
Jawabannya pasti ignition coil dan kawan2nya di sistem pengapian, Naah kali ini saya ingin menulis sedikit tentang sistim pengapian yang kiranya bermamfaat untuk menambah pengatahuan bagi saya dan pembaca.

Kalau di amati perkembangan teknologi di kelistrikan engine di kenderaan khususnya untuk sistem pengapian, Sistem ini telah banyak mengalami perubahan pengembangannya sesuai perkembangan teknologi.
Dewasa ini sistem pengapian dapat di kategorikan ke beberapa tipe :
1. Sistem pengapian Konventional .
     Sistem pengapian ini masih menggunakan platina/breaker point untuk memutuskan massa ke lilitan primer, platina itu sendiri digerakkan oleh cam distributor yang dihubungkan ke camshaft.
Dalam menyuplai tegangan tinggi sistem pengapian ini memnggunakan 5 kabel tegangan tinggi, 1 kabel dari coil ke terminal tegangan tinggi di tutup distributor dan 4 kabel lagi dari terminal tegangan tinggi tutup distributor menuju busi.










Besarnya arus yang masuk dalam sebuah rangkaian tergantung dari kecepatan elektron yang mengalir dalam rangkaian tersebut, merujuk dari prinsip tersebut tegangan yang mengalirkan arus dalam rangkaian kabel tegangan tinggi  akan berpengaruh, semakin banyak kabel tegangan tinggi maka nilai tahanan akan tinggi sehingga arus yang masuk ke busi akan berkurang,
Proses pemutusan massa dari dari lilitan primer oleh platina juga kan berpengaruh dalam terbangkitnya medan magnet untuk induksi tegangan tinggi, bila medan magnet yang di bangkitkan kecil maka tegangan yang terbangkit melalui proses induksi juga kecil. Ini akan terjadi dikarnakan dari kontak platina bila kurang bagus dalam persambungannya dan juga karna proses kerja platina yang terus menerus akan mengalami keausan dari point kontaknya serta muncul bentolan di kontak poinnya akibat kerja kondensor yang kurang baik.
Disini dapat di ambil kesimpulan proses kerja sistem pengapian konventional belum sempurna dalam penyuplaian percikan bunga api ke ruang bakar.

2. Sistim Pengapian Full Transistor /CDI/Power Transisitor.
     Pengembang otomotif khususnya untuk sistim pengapian berhasil menemukan proses kerja dari pemutusan massa lilitan primer, yang sebelumnya dilakukan secara mekanikal oleh platina dirubah pemutusan massa secara elektronik dengan mengandalkan kerja transistor.
Rangkaian transistor ini disusun dalam satu unit komponen yang disebut igniter yang fungsinya sama dengan fungsi kerja platina yaitu memutuskan massa untuk lilitan primer. ON dan OFF nya transistor di atur oleh signal tegangan yang di berikan oleh signal generator.











Dari gambar diatas dapat dilihat posisi platina telah di ganti oleh transistor dan signal generator sebagai penyuplai tegangan ON dan OFF . Disaat transistor ON lilitan primer akan mendapatkan massa sehingga muncul medan magnet sedangkan disaat OFF medan magnet terputus secara tiba-tiba maka tegangan tinggi terbangkit selanjutnya di salurkan ke tiap busi melaluli kabel tegangan tinggi.
Namun sistem pengapian ini belum bisa menjamin busi bekerja secara maksimal dengan mendapatkan tegangan tinggi yang optimal, ini dikarnakan dari penggunan kabel busi masih digunakan 5 kabel tegangan tinggi.
Selanjutnya pengembang otomotif melakaukan pengembangan lagi dan menemukan sistim pengapian lain.

3. Sistim pengapian IIA (integreated Igniton Assembly).


Untuk tipe ini komponen sistem pengapian telah di satukan dalam satu unit distributor dan pengunaan kabel tegangan tinggi telah dikurangi satu yang bedampak pada pengurangan nilai tahanan di kabel tegangan tinggi untuk pencapain suplai tegangan yang lebih besar ke busi. kabel tegangan tinggi digunakan hanya untuk busi tanpa ada kabel dari coil ke tutup distributor seperti sistem pengapian konventional dan full transisitor.Untuk tipe ini pengontrolan saat terjadi pengapian di lakukukan oleh ECU/ECM dengan mengandalkan sinyal-sinyal dari signal generator  dan sensor-sensor.



bersambung...............................!

Comments

Popular posts from this blog

Wiring Diagram

INDOAUTO BANDUNG DALAM PELATIHAN OTOMOTIF